Blogger Widgets

Selasa, 09 April 2013

Tuhan lihatlah umat-Mu


“aku percaya kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi dan akan Yesus Kritus Putra-Nya yang tunggal Tuhan kita”
Ucap seorang wanita disudut Greja yang kudus. Seluruh orang beribadah dengan khusuk.
“Bismillahirahmannirahim. Alhamdulillahhirabbil alamin”
Lembut suara pria itu mengalun, menambah suasana hikmat didalam Masjid kala itu.
“Yang dikandung dari Roh Kudus dilahirkan oleh Perawan Maria yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, Disalibkan,  wafat dan dimakamkan. Yang turun ketempat penantian”
Lanjut wanita itu dengan mata tertutup, dia begitu menikmati persektuannya dengan Tuhan yang mendengar seruan pengakuan iman rasuli dari bibirnya
“Arrahman nirrahim Malikiyau middin”
Bibir pria itu masih saja mengamit haru, dia membayangkan bahwa Tuhan sedang menatap wajahnya yang begitu tampan seusai dibasuh oleh air wudhu.
“pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati yang naik kesurga duduk disebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa. Dari situ Ia akan mengadili orang hidup dan mat”
Perlahan-lahan wanita itu semakin tenggelam dalam suasana Kudus dan menyejukkan yang membuat tubuhnya seakan-akan dipeluk seseorang, begitu hangat.
“Iyya kana’budu waiyya kanas ta’in. Ikhdinassiratal mustaqim”
Pria itu mengarahkan hatinya bulat-bulat pada Tuhan. Tuhan semakin tersenyum dengan lebar, menatap umat-Nya semakin mencintai-Nya dan menyadari keberadaanNya yang nyata.
“aku percaya kepada Roh Kudus, Greja Katolik yang Kudus, Persekutuan para Kudus, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin”
Hatinya bergetar, bibirnya berhenti berkata-kata, wanita itu merasakan kehadiran Tuhan begitu dekat, wanita itu merasakan Tuhan sedang berada disampingNya, sedang memeluknya.
“Siratallazi na an’am ta alaihimin. Waladdolin, amin”
Pria itu mengedahkan kepalanya, hatinya bergetar dengan hebat, kembali dia rasakan kehadiran Tuhan di dekatnya, begitu lekat.
Wanita itu menduduki bangkunya, sambil kembali menatap liturgi ibadah, hatinya mendesah “lindungi kekasihku yang sedang berada di masjid kali ini, Tuhan percayalah, dia juga mencintaiMu dengan saja sebutannya berbeda”
Seusai itu, ia mengucap surat Al-Ikhlas, hatinya bergetar, doa lirih terdengar dari hatinya “Tuhan, kekasihku sedang berada di greja. Kau tahu? Dia juga mencintaiMu sama seperti aku, meskipun tempat ibadahnya berbeda dengan tempat ibadahku”
Sang wanita melanjutkan ibadahnya, memuji Tuhan dengan hati tulusNya. Sang pria bersujud menyembah, memuja Tuhan dengan hatinya yang seluas samudra. Dalam hati mereka mengamit resah “apa Tuhan melihat kisah kita?”

1 komentar:

  1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".

    BalasHapus